Thursday, 25 June 2020

ocd...puasa

Olahraga yang sewaktu masih mudah sering dilakukan, seiring dengan banyaknya aktivitas di kantor menyebabkan Istirahat adalah pilihan bijak setelah bekerja, bukan olahraga. Inilah salah satu penyebab fisik mengalami pertambahan berat badan yang cukup signifikan. Aku membayangkan berat badan 52 kg saat lulus universitas 16 tahun yang lalu, kini dengan berat badan hampir 80 kg tentu sedikit banyak mempengaruhi kesehatanku menginjak usia 40-an.


Saat ulang tahunku yang ke-40 akhirnya aku berniat untuk melakukan perbaikan pola hidup sehat....... sampai akhirnya kutemukan program OCD-nya Deddy Combuzier melalui salah satu program TV swasta. Sebenarnya dengan puasa senin kamis bisa juga diperoleh program diet alami, tetapi aku tidak mau mencampuradukkan niat antara ibadah dan lainnya. Program OCD bisa disimpulkan adalah melakukan puasa terbatas dengan waktu jendela makan terntentu, bisa dipilih waktu jendela makan 8 (12.00-20.00), 6(12.00-18.00) dan 4 (12.00-16.00) jam diselingi dengan 1 kali makan untuk jeda 24 jam. Tentu semuanya bertujuan untuk menghentikan asupan karbohidrat di selang 16 jam-24 jam sehinga tubuh akhirnya mengambil energi dari cadangan lemak dalam tubuh sehingga secara alamiah lemak dalam tubuh secara perlahan tapi pasti akan berkurang secara signifikan.

Aku sendiri menjalani diet OCD dengan pola yang lebih moderat dimana waktu jendela makan disesuaikan dengan kemampuan tubuh merespon diet yang dilakukan. Kadang memakai jendela makan 8, 6 dan sesekali hampir 2 jam saja waktu makannya, selebihnya hanya minum air putih. Pada waktu menjalani waktu jendela makan, 1 kali makan memakai nasi+lauk  (12.00-13.00) dan 1 kali makan salad/jus buah (18.00-19.00). Sesekali di hari Ahad melakukan joging pagi....... (jadi dikatakan moderat karena setiap hari tidak dilakukan olahraga saat perut kosong).

Inilah hasil diet OCD setelah 10 hari menjalaninya.

Sebelum diet OCD (Data acak dalam maksimum 1tahun terakhir) :

Berat Badan  79 kg, Kolesterol 247, Tensi 120/90, Gula Darah 110

Setelah diet OCD  10 hari :

  • Berat Badan 75 kg, Kolesterol 182, tensi 100/70, Gula Darah 64.
  • Ukuran lingkar pinggang menyusut drastis, lemak di semua bagian tubuh sangat kelihatan menyusut.
  • Lebih sehat walaupun dalam 1 minggu pertama, perut terasa keroncongan di pagi-siang.
  • Badan terasa lebih ringan.
  • Buang air terasa lebih mudah dari biasanya.

Dengan melihat hasil diet OCD selama 10 hari, aku lakukan improvisasi sebagai berikut :

  • Sekali minum teh manis untuk menekan gula darah yang menurun drastis, gula darah yang rendah sekitar 64 akan berakibat tubuh seperti kurang bertenaga terutama pada jam 10.00-12.oo.
  • Jika diimbangi dengan olahraga pagi saat perut kosong, maka keumungkinan lebih cepat mencapai tubuh ideal sesuai saran program OCD.
  • Mungkin bisa dikolaborasi dengan waktu puasa senin kamis dengan menggeser waktu jendela makan di waktu sahur tetapi di waktu buka tetap minum yang manis. Sewaktu buka puasa tidak boleh berlebihan (Puasa Kaum Dhuafa).

Kesimpulan :

  1. Program diet OCD-nya om Deddy memang kontroversial, tetapi jika dijalani dengan niat untuk memperoleh kesehatan, hasilnya juga akan sesuai niat awal. Niat terbaik adalah bersyukur dengan karunia kesehatan dari Allah sehingga harus dijaganya.
  2. Diet OCD yang aku jalani dalam 10 hari berhasil menurunkan semua paramater yang kurang baik menjadi lebih baik seperti berat badan, kolesterol dan gula. Tensi yang menjadi 100/70 sebenarnya terlalu rendah sehingga menyebabkan tubuh kurang energik.
  3. Tentu ada efek samping yang setiap orang bisa berbeda, tetapi kuncinya adalah selalu sesuaikan dengan kemampuan tubuh meresponnya.

Bagi pembaca kompasiana yang ingin melakukan diet OCD, seyogyanya mendata kondisi/parameter kesehatan yang ada dan memonitor saat melakukan diet, hal ini untuk mencegah efek samping yang mungkin timbul. Niat yang baik untuk memperoleh kesehatan di masa kini dan yang akan datang akan memberikan motivasi yang besar untuk melakukan perbaikan sehingga bisa mempengaruhi pola hidup yang seimbang.

Wednesday, 24 June 2020

ocd....pengalaman

Kisah lain datang dari Eirene Lestari, 21 tahun, mahasiswi semester 7 Ilmu Pariwisata, Universitas Udayana, Bali.

Eirene mengatakan, dirinya baru saja 3 minggu ini mengikuti OCD. Tapi hasilnya, ia mampu menurunkan berat badannya sebanyak 3,5 kilogram. 50 kilogram adalah berat badan pertama Eirene sebelum ia mengikuti OCD, setelah 3 minggu berlalu berat badannya kini 46,5 kilogram.

Dia menceritakan, awal mula mengikuti OCD karena sering membaca testimoni dari para pelaku diet ini yang sudah berhasil menurunkan berat badan di jejaring sosial Twitter. Sejak saat itu, tanpa pikir panjang Eirene memutuskan untuk ber-OCD.




Jendela makan yang dipilih olehnya beragam. Terkadang 8 jam, 6 jam, dan seminggu 2 kali mengambil jendela makan 24 jam.

"Saya enggak lemas, walaupun saya punya maag akut. Selama OCD, sumpah deh, enggak berpengaruh sama sekali. Jangan takut maag kambuh," terangnya.

Selain itu, Eirene mengaku kalau kini ia lebih fresh, dan insomnia sudah hilang. Dulu, ia susah sekali tidur di bawah jam 2 pagi, tapi kini jam 10 atau jam 11 malam, ia sudah mengantuk, dan tidurnya pulas.

"OCD bikin saya lebih fresh. Dulu susah tidur, sekarang sudah enggak. Saya takjub sama OCD. Percaya enggak percaya, tapi ini kenyataannya," pungkasnya.

Monday, 15 June 2020

mebiasakan puasa

Membiasakan berpuasa Awalnya, puasa mungkin terasa berat. Yang terpikir adalah kapan waktu makan. Namun menurut Brad Pilon, metode ini sangat bisa dibiasakan. Awalnya kita cukup mengambil dua hari dalam seminggu berpuasa, hal yang tidak asing lagi karena di Indonesia ada juga kebiasaan berpuasa Senin Kamis. Bila sudah terbiasa, maka kita bisa menambah hari, sehingga menjadi lima hari dalam seminggu. Mengenai waktunya sebenarnya terserah pada kebiasaan kita, apakah kita mau mengambil jendela makan di pagi hingga siang hari, atau siang hingga sore. 






Intinya usahakan tubuh kita tidak makan (makanan berkalori, artinya boleh minum air putih) sedikitnya selama 12 jam setiap hari. Makin kecil jendela makan, makin cepat efek yang ditimbulkannya. “Pembakaran lemak mulai terjadi setelah 12 hingga 13 jam berpuasa, dan mencapai puncak setelah 18 jam,” ujar Pilon. Artinya juga kita bisa menahan hingga 18 jam tidak makan, 


maka proses itu akan lebih efektif. Bagaimana dengan tenaga untuk bekerja dan berolahraga? Mereka yang melakukan IF mengatakan tidak ada masalah dengan hal itu. Mereka justru merasa lebih bertenaga jika melakukan latihan pada periode puasa dibanding bila makan sebelumnya. Tentu hal ini tidak berlaku untuk olahraga yang sifatnya endurance, seperti lari marathon misalnya. Pada dasarnya, tubuh kita tetap bisa mendapatkan tenaga dari sumber lain, yakni ketones lewat pembakaran lemak. Ini hanya seperti memindahkan baterai saja. 


Bila Anda termasuk orang yang bisa menahan lapar selama sedikitnya 12 jam, maka cara ini merupakan salah satu pilihan untuk mendapatkan tubuh yang lebih sehat dan usia lebih panjang. Seperti kata Benjamin Franklin: “Untuk mendapatkan umur panjang, makanlah lebih sedikit.”

puasa intemiten

Manfaat puasa interminten ini juga tergantung dengan pola makan sehat di luar jam puasa.
 Berikut manfaat puasa intermiten.


 Tingkat gula darah tetap konstan sepanjang pagi. 
Oleh karena itu, nafsu makan kita akan berkurang. 
Banyak orang mengklaim puasa ini dapat meningkatkan kesehatan dan meningkatkan energi. 
Tubuh menjadi tidak mudah lapar dan kemampuan fokus meningkat


. Kadar insulin menurun secara signifikan dan hormon pertumbuhan meningkat.
 Inilah yang membuat kita awet muda.
 Berat badan berkurang. Mempercepat metabolisme. 
Meningkatkan produksi sel induk. 
Beberapa riset membuktikan jika puasa intermiten bisa memperpajang usia. 
Membuat tubuh terasa nyaman.

puasa untuk usus

Saluran cerna adalah organ terbesar dan terberat yang ada di dalam tubuh kita, yang bekerja 24 jam tanpa berhenti. Tidak seperti organ lain seperti misalnya tulang, yang bisa berhenti bekerja ketika manusia sedang beristirahat.
 Puasa, kata Fiastuti, dapay memberikan sejumlah manfaat menyehatkan bagi saluran cerna manusia. Apa saja itu? Berpuasa memberi kesempatan kepada alat pencernaan untuk beristirahat, memperbaiki proses regenerasi sel-sel saluran cerna, serta mengurangi beban kerja pencernaan.

 "Pada kondisi tidak berpuasa kita makan 3 kali plus snack berkali-kali, sehingga lambung tidak bisa istirahat. Ketika puasa, saluran cerna kita justru senang karena diberi waktu istirahat yang cukup," terangnya. Mengingat saluran cerna adalah tempat masuknya segala penyakit. Pola makan dan higienitas selama puasa tetap perlu diperhatikan agar kita tetap dapat menjaga saluran cerna tetap kuat. Dengan begitu, daya tahan tubuh juga akan kuat. Puasa, lanjut Fiastuti, juga memberikan efek positif terhadap metabolisme tubuh. 

Puasa dapat membantu menurunkan tingkat kolesterol, risiko diabetes, dan mengurangi penyakit lambung fungsional (maag). Pada orang yang asam lambungnya berlebihan, dengan berpuasa kondisi lambungnya justru bisa lebih membaik. Mengenai pola makan selama puasa, sesungguhnya tidak ada perbedaan antara orang yang berpuasa dan tidak berpuasa (baik dari segi total kalori dan komposisi). Hanya saja jumlah, jenis, dan waktu makan pada orang yang berpuasa harus diatur. 

Agar kebutuhan energi terpenuhi, pola makan saat sahur harus mencakup 40 persen makanan besar, 30 persen makanan kecil (sebelum imsak), dan jangan lupa minum 3 gelas air. Ketika sahur usahakan makan dengan komposisi lengkap, yang terdiri dari karbohidrat, protein hewani/nabati, sayur dan susu. Sementara saat berbuka, mulailah dengan mengonsumsi makanan atau minuman yang manis. Tujuannya agar cepat mengganti kadar gula darah yang sudah turun seperti teh manis, koktail, kurma. Setelah itu, baru makan lengkap setelah sholat magrib. Fiastuti tidak mengnjurkan seseorang untuk melakukan aktivitas fisik atau olahraga setelah sahur, karena dapat berisiko dehidrasi. Pasalnya jarak waktu dari waktu makan dan minum cukup jauh. Jika ingin melakukan olahraga, sebaiknya dilakukan sebelum waktu buka puasa. "Bisa lakukan olahraga ringan seperti jalan santai atau aerobik," katanya.

Wednesday, 10 June 2020

Nasihat Jalaludin Rumi tentang CINTA | Oleh: Dr. Fahrudin Faiz, S.Ag M Ag

jalaludin rumi

11. "Sepasang kekasih tidak pada akhirnya bertemu di suatu tempat. Mereka berada satu sama lain selama ini."
12. "Kita dilahirkan dari cinta, cinta adalah ibu kita."
13. "Kau senantiasa menari di dalam hatiku, meski tak seorang pun melihat-Mu, dan terkadang aku pun ikut menari bersama-Mu."
14. "Bersyukurlah atas siapapun yang datang. Karena masing-masing telah dikirim sebagai pemandu dari luar.
15. "Kebahagiaan adalah momen di mana kita duduk bersama dengan dua raga dan dua wajah, namun hanya satu jiwa."
16. "Bila tak ku nyatakan keindahan-Mu dalam kata, ku simpan kasih-Mu dalam dada."
17. "Ketahuilah, apapun yang menjadikanmu tergetar, itulah yang terbaik untukmu! Dan karena itulah, kalbu seorang pencinta-Nya lebih besar daripada Singgasana-Nya."
18. "Cinta mengubah kekasaran menjadi kelembutan, mengubah orang tak berpendirian menjadi teguh berpendirian, mengubah pengecut menjadi pemberani, mengubah penderitaan menjadi kebahagiaan, dan cinta membawa perubahan-perubahan bagi siang dan malam."
19. "Karena cinta duri menjadi mawar karena cinta cuka menjelma anggur segar."
20. "Inilah cinta: untuk terbang ke langit tersembunyi, untuk menjatuhkan ratusan penghalang di setiap momen. Pertama kita membiarkan hidup pergi. Dan kemudian, kita mengambil langkah tanpa kaki."

bani ridwan bin daim

 arif hartawan bin ridwan bin daim bin caryan