Olahraga yang sewaktu masih mudah sering dilakukan, seiring dengan banyaknya aktivitas di kantor menyebabkan Istirahat adalah pilihan bijak setelah bekerja, bukan olahraga. Inilah salah satu penyebab fisik mengalami pertambahan berat badan yang cukup signifikan. Aku membayangkan berat badan 52 kg saat lulus universitas 16 tahun yang lalu, kini dengan berat badan hampir 80 kg tentu sedikit banyak mempengaruhi kesehatanku menginjak usia 40-an.
Saat ulang tahunku yang ke-40 akhirnya aku berniat untuk melakukan perbaikan pola hidup sehat....... sampai akhirnya kutemukan program OCD-nya Deddy Combuzier melalui salah satu program TV swasta. Sebenarnya dengan puasa senin kamis bisa juga diperoleh program diet alami, tetapi aku tidak mau mencampuradukkan niat antara ibadah dan lainnya. Program OCD bisa disimpulkan adalah melakukan puasa terbatas dengan waktu jendela makan terntentu, bisa dipilih waktu jendela makan 8 (12.00-20.00), 6(12.00-18.00) dan 4 (12.00-16.00) jam diselingi dengan 1 kali makan untuk jeda 24 jam. Tentu semuanya bertujuan untuk menghentikan asupan karbohidrat di selang 16 jam-24 jam sehinga tubuh akhirnya mengambil energi dari cadangan lemak dalam tubuh sehingga secara alamiah lemak dalam tubuh secara perlahan tapi pasti akan berkurang secara signifikan.
Aku sendiri menjalani diet OCD dengan pola yang lebih moderat dimana waktu jendela makan disesuaikan dengan kemampuan tubuh merespon diet yang dilakukan. Kadang memakai jendela makan 8, 6 dan sesekali hampir 2 jam saja waktu makannya, selebihnya hanya minum air putih. Pada waktu menjalani waktu jendela makan, 1 kali makan memakai nasi+lauk (12.00-13.00) dan 1 kali makan salad/jus buah (18.00-19.00). Sesekali di hari Ahad melakukan joging pagi....... (jadi dikatakan moderat karena setiap hari tidak dilakukan olahraga saat perut kosong).
Inilah hasil diet OCD setelah 10 hari menjalaninya.
Sebelum diet OCD (Data acak dalam maksimum 1tahun terakhir) :
Berat Badan 79 kg, Kolesterol 247, Tensi 120/90, Gula Darah 110
Setelah diet OCD 10 hari :
- Berat Badan 75 kg, Kolesterol 182, tensi 100/70, Gula Darah 64.
- Ukuran lingkar pinggang menyusut drastis, lemak di semua bagian tubuh sangat kelihatan menyusut.
- Lebih sehat walaupun dalam 1 minggu pertama, perut terasa keroncongan di pagi-siang.
- Badan terasa lebih ringan.
- Buang air terasa lebih mudah dari biasanya.
Dengan melihat hasil diet OCD selama 10 hari, aku lakukan improvisasi sebagai berikut :
- Sekali minum teh manis untuk menekan gula darah yang menurun drastis, gula darah yang rendah sekitar 64 akan berakibat tubuh seperti kurang bertenaga terutama pada jam 10.00-12.oo.
- Jika diimbangi dengan olahraga pagi saat perut kosong, maka keumungkinan lebih cepat mencapai tubuh ideal sesuai saran program OCD.
- Mungkin bisa dikolaborasi dengan waktu puasa senin kamis dengan menggeser waktu jendela makan di waktu sahur tetapi di waktu buka tetap minum yang manis. Sewaktu buka puasa tidak boleh berlebihan (Puasa Kaum Dhuafa).
Kesimpulan :
- Program diet OCD-nya om Deddy memang kontroversial, tetapi jika dijalani dengan niat untuk memperoleh kesehatan, hasilnya juga akan sesuai niat awal. Niat terbaik adalah bersyukur dengan karunia kesehatan dari Allah sehingga harus dijaganya.
- Diet OCD yang aku jalani dalam 10 hari berhasil menurunkan semua paramater yang kurang baik menjadi lebih baik seperti berat badan, kolesterol dan gula. Tensi yang menjadi 100/70 sebenarnya terlalu rendah sehingga menyebabkan tubuh kurang energik.
- Tentu ada efek samping yang setiap orang bisa berbeda, tetapi kuncinya adalah selalu sesuaikan dengan kemampuan tubuh meresponnya.
Bagi pembaca kompasiana yang ingin melakukan diet OCD, seyogyanya mendata kondisi/parameter kesehatan yang ada dan memonitor saat melakukan diet, hal ini untuk mencegah efek samping yang mungkin timbul. Niat yang baik untuk memperoleh kesehatan di masa kini dan yang akan datang akan memberikan motivasi yang besar untuk melakukan perbaikan sehingga bisa mempengaruhi pola hidup yang seimbang.